candi cetho

Wisata Candi Cetho Karanganyar Solo Raya

Selain wisata budaya, kuliner dan batik, Solo juga mempunyai  Candi yang  bisa dijadikan alternatif wisata bila anda sedang berkunjung ke solo salah satunya adalah  Candi Cetho. Candi ini dahulunya bernama Nusantara, merupakan wilayah yang di huni oleh masyarakat mayoritas Agama Hindu, Candi Cetho berada di Kabupaten Karanganyar terletak di ketinggian 1500 dpl . Udaranya sejuk dan cenderung dingin terkadang diselimuti kabut yang turun dari lereng lawu.  Candi ini adalah peninggalan agama hindu yang diperkirakan di bangun pada akhir pemerintahan kerajaan Majapahit. Lokasi wisata Candi Cetho ini memiliki sisi romantis tersendiri di banding tempat lain di Karanganyar. Akses jalan menuju candi ini cukup menarik yaitu berupa kebun teh  yang mirip pemandangan di Puncak Bogor. Bangunan candi Cetho berada di atas perbukitan sehingga untuk menjangkau tempat ini diperlukan perjuangan yang lumayan. Jika berkunjung ke sini mengendarai mobil atau sepeda motor, baiknya kendaraan tersebut harus dalam kondisi yang benar-benar prima melihat medan yang dijalani adalah jalan yang berkelok dan naik turun.

Karena merupakan peninggalan Agama Hindu, di candi ini pada saat-saat tertentu masih digunakan sebagai tempat ibadah. Terbukti dengan adanya sisa-sisa sesajen di setiap sudut dari candi jika kita mengunjungi candi ini. Candi ini pertama kali ditemukan oleh seorang berkebangsaan Belanda bernama Van de Vies pada tahun 1842. Pada awal di temukan candi ini masih berupa reruntuhan batu  14 daratan bertingkat, memanjang dari barat sampai timur. Meskipun pada saat ini hanya ada 13 teras dan hanya 9 teras yang dilakukan pemugaran. Rumornya pada teras ke-14 , hanya wanita yang masih perawan saja yang bisa melewatinya. Pada tahun 1970 dilakukan pemugaran oleh asisten pribadi Presiden Soeharto. Pada saat pemugaran ini dibangun gapura dan balai yang kemudian di protes oleh seorang arkeolog karena tidak sesuai kaidah pemugaran. Padahal balai dan gapura ini membuat kesan suasana candi seperti hidup kembali pada jamannya.  Berdasarkan penelititan candi Cetho diperkirakan di bangun pada 1451-1470 sekitar pemerintahan Brawijaya V di Majapahit. Tujuan pembuatan candi ini adalah untuk ruwatan, dikarenakan pada waktu itu banyak terjadi kekacauan.

Melewati Gapura kita sampai pada halaman yang luas dengan ornamen batu berbentuk kura-kura raksasa. Lalu di tingkat selanjutnya ada bale-bale yang fungsinya untuk berkumpul umat tempat mereka beristirahat sebelum ataupun sesudah ibadah. Bale-bale bukan peninggalan sejarah melainkan di bangun umat sebagai sarana ibadah umat Hindu dan agama Kejawen. Candi Cetho bisa ditempuh satu jam perjalananan dari dari Solo, sarana terbaik menuju candi ini, menggunakan kendaraan pribadi atau rental mobil Wisatasolo dan rental motor Wisatasolo