Pak Bagong, begitu beliau memperkenalkan namanya, profesi sebagai pengemudi prahu tambangan di Bengawan Solo telah dilakoni sejak 1963, jam kerjanya sendiri di mulai dari jam 03:00 dinihari hingga 20:00 malam. Pengguna jasa prahu tambang ini dari mulai pedagang pasar, anak anak sekolah, petugas pos hingga warga sekitar, tidak ada tarif yang dipatok untuk jasa ini seiklhas nya saja. Penyebrangan prahu tambangan ini menghubungkan sisi kampung Sewu Solo dan sisi Sukoharjo, Bengawan Solo adalah sungai terbesar dan terpanjang di Jawa. Bengawan sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya sungai yang besar. sungai Bengawan Solo memiliki panjang sekitar 600 km dengan 2200 anak sungai dan melewati sekitar 20 kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mata air sungai ini berasal dari Wonogiri dan muaranya berada pada laut Jawa, dekat dengan kota Gresik. Dahulu kala sungai Bengawan Solo merupakan pusat bisnis sebagai pelabuhan besar dan pendaratan kapal-kapal besar, tepatnya ketika zaman kerajaan Majapahit.
Ketika kerajaan Majapahit masi berada di puncak kekuasaaannya Gresik menjadi bandar laut terpenting di Jawa Timur, masih dengan nama ujung Galuh. Pelabuhan ini sebagai sarana pendaratan bagi kapal besar, lokasi ini strategis karena berada di muara sungai besar yang kala itu masih disebut Bengawan Semanggi. Istilah Bengawan Semanggi atau kemudian menjadi Bengawan Solo merujuk pada nama daerah Semanggi dan Solo sebagai bandar terakhir dari aliran sungai besar ini. Sungai Bengawan Solo menjadi jalur untuk keluar masuknya pertukaran ekonomi dan penghubungan antara jawa dengan lautan. Di daerah Solo ada sebuah desa yang sangat berperan aktif dalam perdagangan, desa itu kemudian yang sekarang kita kenal dengan desa yang memproduksi batik yaitu Kampung Batik Laweyan. Para pedagang yang ingin menjual batik atau para pengusaha batik yang ingin membeli keperluan membatik biasanya berlayar melalui sungai ini. Semanggi dan Solo adalah lokasi yang sangat strategis dan penting bagi jaringan transportasi sungai. Selain aktifitas perdagangan, sungai ini juga mempunyai aktifitas lain yaitu penyewaan perahu untuk penyeberangan. Pada saat pelayaran di sungai produk-produk banyak yang dibawa sesuai dengan arah pelayarannya. Misalnya saja dari Gresik dan muara sungai biasanya mengangkut komoditi impor. Dan ketika kembali biasanya membawa barang pertanian seperti beras, kelapa, gula aren, barang-barang hutan seperti kayu rotan, damar, lilin dan lain-lain.
Bengawan Solo juga menjadi sumber inspirasi untuk Alm. Gesang ketika menciptakan lagu keroncong Bengawan Solo.
“Bengawan SoloRiwayatmu iniSedari dulu jadi…Perhatian insani
Musim kemarauTak seberapa airmuDimusim hujan air..Meluap sampai jauh
Mata airmu dari SoloTerkurung gunung seribuAir meluap sampai jauhDan akhirnya ke laut
Itu perahuRiwayatnya duluKaum pedagang selalu…Naik itu perahu”
Seiring kemajuan jaman dan pembangunan jembatan, Pak Bagong adalah salah satu pengemudi perahu tambang di Solo yang masih tersisa. Bila anda berkunjung ke Solo anda bisa menuju kawasan Kampung Sewu dan merasakan sensasi menyebrang Bengawan Solo menggunakan perahu tambang. Mari ke Solo bersama rental mobil Wisatasolo 0818186285 dan dapatkan pengalaman menarik.