Agenda bertajuk Bakdan Neng Solo sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir, rangkaian acara yang turut memeriahkan agenda ini adalah Opera Ramayana yang dipertunjukkan di Benteng Vastenberg Solo. Sendratari Ramayana ini juga sudah kali ketiga digelar. Opera Ramayana yang dihelat oleh Pemkot Surakarta ini bisa dijadikan alternatif bagi warga Solo dan sekitarnya, pemudik dari luar Solo atau bahkan wisatawan yang mengahabiskan waktu libur lebaran mereka dengan mengunjungi kota Solo.
Di tahun 2017 ini cerita yang diangkat pada pertunjukkan mengambil lakon ‘Rama Tambak’. Rama Tambak menceritakan tentang pembangunan jembatan dari Kerajaan Pancawati menuju Alengka oleh bala tentara kera. Jembatan ini bertujuan untuk menjemput Dewi Sinta yang menjadi tawanan Rahwana. Cerita diakhiri dengan keberhasilan pasukan Rama membangun jembatan dan gugurnya Kumbakarna dari pihak Alengka. Cerita pada lakom Rama Tambak memuat pesan perdamaian yang oleh panitia lakon ini dianggap sangat relevan dengan kondisi negara akhir-akhir ini.Meskipun sudah memasuki tahun ketiga, perhelatan ini tidak digarap dengan sembarangan, terbukti tak kurang dari 200 seniman yang terlibat dalam opera ini. Terdiri dari seniman profesional hingga partisipan yang terdiri dari beberapa anak muda di Solo sekitarnya. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, tokoh Rama diperankan oleh Heru Purwanto, sedangkan tokoh Rahwana diperankan oleh Guntur Kusuma. Opera tahun ini turut pula melibatkan dalang wayang Wayang Gendhut sebagai nataor membacakan prolog dengan gaya kocaknya yang khas. Dalam Opera Ramayana ini juga dimeriahkan oleh para penari cilik berasal dari beberaoa sanggar seni tari ternama di kota Solo seperti Soerya Soemirat, Kembang Lawu, Semarak Candra Kirana, Sanggar Sarwi Retno Budaya, dan Wayang Orang Sriwedari. Pentas tari kolosal ini menjadi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena pada tahun ini walikota Solo F.X Hadi Rudyatmo akan turut tampil membawakan peran sebagai Dewa Baruna selama tiga hari berturut-turut selama pementasan berlangsung. Pementasan Opera Ramayana semakin hidup dengan besutan gamelan oleh musisi daerah Dedek Wahyudi. Pementasan kolosal Opera Ramayana 2017 yang digelar selama tiga hari pada 28-30 Juni lalu mengusung tata panggung yang megah dengan konsep mengusung konsep lautan disesuaikan dengan lakon yang dipentaskan sehingga dominan berwarna biru. Area bentebg Vastenberg yang kini sudah berpaving diharapkan menambah kenyaman bagi pengunjung saat menyaksikan pementasan. Selama tiga hari berturut-turut jumlah penonton yang ditargetkan oleh Pemkot Solo menembus angka 10ribi penonton. Acara ini gratis untuk semua kalangan begitu juga pada pementasan ditahun-tahun sebelumnya. Rental Mobil dan Motor WisataSolo 0818186285 menyediakan sewa mobil murah di Solo. Mari ke Solo bersama Rental Mobil WisataSolo dan rental Motor WisataSolo dapatkan harga terbaik. Apabila jadwal anda pas, anda bisa menyaksikan karnaval batik terbesar di Indonesia Solo batik carnival untuk menuju ke Solo sendiri saat ini terdapat moda transportasi baru dengan mennggunakan bis tingkat double decker Jakarta Solo.