Tak banyak yang mengetahui bahwa di Kabupaten Karanganyar terdapat bangunan pura tempat peribadatan umat Hindu bernama Pura Pasek. Hal ini wajar adanya karena memang pura ini tidak diperuntukkan sebagai tempat wisata komersil namun boleh dikunjungi oleh siapa saja. Jadi mungkin lebih tepatnya Pura Pasek sesuai jika disebut wisata spiritual, pas bagi pengunjung yang mencari ketenangan atau bermeditasi disini. Meskipun tidak dikomersilkan, Pura Pasekan ini boleh dikunjungi oleh masyarakat umum, asalkan tidak mengganggu saat umat Hindu melakukan ibadah di pura ini. Tempat ini juga sangat bagus untuk dijadikan spot foto.
Di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Dusun Pasekan, Desa Keprabon, Kecamatan Karangpandan, terdapat sebuah tempat peribadatan Hindu yaitu Pura Pemacekan. Lokasi ini pada awalnya adalah petilasan dari tokoh pemuka masyarakat dan agama pada zaman dahulu. Menurut pemangku Pura Pemacekan, Nyoman Sukadana, setelah dilakukan perombakan terhadap fasilitas fisik di pura tersebut, akhirnya pada 11 Februari 2005 pura tersebut secara resmi berada di bawah naungan Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR), salah satu organisasi yang menaungi pura leluhur. “Akhirnya terbentuk pengurus yang terdiri atas umat di Karanganyar, Surakarta, semeton Pasek, Bali dan Jawa,” ujar Nyoman.Area kedua yakni Bale Banjar yang biasanya digunakan oleh umat Hindu untuk menggelar kegiatan sosial, rapat, jamuan dan juga untuk menggelar Wilujeng Sura bagi warga Dusun Pasekan. Area terakhir yakni Area Beji atau taman. “Dengan adanya Beji, maka sarana Pura Pemacekan semakin lengkap. Harapannya bisa memberi kenyamanan bagi umat, khususnya kenyamanan batin,” kata Nyoman. Namun yang lebih penting lagi, yakni bisa menumbuhkan kesadaran untuk selalu bersama dalam menjaga dan merawat pura. Sebab pura tersebut dibangun sejak awal secara bersama-sama. Tidak menutup kemungkinan, imbuh Nyoman, Pura Pemacekan bisa menjadi Ashram atau pedukuhan seperti masa lampau. Bahkan ke depan pura tersebut bisa menjadi Hindu Center, sebab sejak jaman kerajaan jawa, baik Singasari, Daha, Kediri maupun Majapahit, para Mpu keturunan Sapta Pandita selalu menjadi guru yang mengajarkan Dharma di kerajaan-kerajaan itu. Anda bisa menuju kesini menggunakan armada rental motor & mobil Wisatasolo 0818186285 dapatkan harga terbaik. Di Solo anda juga bisa menikmati aneka macam festival salah satunya adalah festival pasar tradisi 2017 yang baru saja berlangsung.